Sabtu kemarin dalam perjalanan ke rumah Lex di sebuah perempatan di daerah Jakarta Barat saya melihat sebuah kejadian yang membuat saya terpukul. Perempatan itu harusnya ramai dengan pengemis, anehnya siang itu hanya ada seorang nenek dan anak kecil.
Saya melihat mereka berjalan terburu-buru di tepi jalan, dan sepertinya tidak sedang mengemis. Sementara di samping lampu merah ada seorang pria bertubuh agak besar berpakaian hitam melihat ke kiri dan kanan.
Saya langsung memastikan apakah pintu dan jendela saya sudah terkunci karena pria tersebut tampak sangat mencurigakan. Sesekali ia melirik ke arah nenek itu, sambil berkomat-kamit seperti sedang berbicara pada seseorang, lalu menunjuk-nunjuk ke arah sang nenek.
Mendadak handphone berbunyi. Saya disibukkan sekitar 10 detik, dan ketika sudah selesai, pria dan nenek itu sudah hilang. Otomatis saya mengecek kaca spion, hanya untuk melihat sebuah kejadian yang membuat saya terpukul.
Sang nenek, menggandeng anak kecil, didatangi seorang pria lain yang juga berpakaian mirip dengan pria di depan. Mereka ngobrol sejenak, lalu tiba-tiba pria tersebut menarik tangan sang nenek.
Saya buru-buru berpindah mengecek kaca spion yang lain.
Ya benar! Saya melihat sebuah mobil dinas kesejahteraan Jakarta terparkir di sana. Lengkap dengan para petugas berpakaian biru kehitaman-hitaman.
Saya kembali pada spion yang pertama, melihat salah dua orang petugas yang kini semakin keras menarik nenek yang memberontak itu. Dari dalam mobil, saya mendengar jeritan nenek tersebut. Di dalam mobil yang kedap dan dipenuhi oleh suara musik dari Ipod, suara jeritan nenek tersebut dan anak kecilnya masih bisa menembus, membuat saya merasa pilu.
Ketika lampu hijau akhirnya menyala, semua mobil terdiam. Sepertinya mereka juga sedang melihat kejadian tersebut. Sesaat waktu sepertinya berhenti mendengarkan teriakan dari nenek pengemis tersebut dan jeritan si anak yang berubah menjadi tangisan.
Tangisan ngeri dan minta tolong.
Waktu kembali berputar saya melihat mobil di depan saya mulai bergerak meluncur. Saya masih terdiam. Butuh beberapa detik dan bunyi klakson dari mobil belakang untuk membangunkan saya dari pemandangan yang mengejutkan itu.
OK, sebelum saya berbicara lebih jauh...
... saya ingin kalian berhenti sejenak.
Pikirkan apa yang baru saja saya lakukan.
Yup... Saya baru saja bercerita.
Sekarang, apa saja yang bisa kamu LIHAT dari cerita itu?
- Saya sedang menyetir,
- Saya mendengarkan lagu,
- Saya memperhatikan lingkungan saya,
- Saya bisa melihat ada sesuatu yang aneh,
- Saya baru saja mengalami sesuatu yang belum pernah kamu alami,
- Saya membuat kamu ingin mengetahui apa yang terjadi selanjutnya.
- Dsb.
Selamat! Kalian semua baru saja membaca dan ikut mengalami siang itu bersama saya.
Bercerita, atau storytelling, adalah salah satu bagian penting dari apa yang saya, Lex dan Kei ajarkan dalam strategi Hitman System.
Kamu mungkin sekarang berpikir, apa hubungannya antara bercerita dengan membuka hubungan dengan cewek, apalagi menimbulkan ketertarikan?
Alasannya adalah karena cerita memiliki efek yang luar biasa terhadap orang yang menyimaknya. Kita selalu mudah terpengaruh oleh sebuah cerita, baik melalui novel Sidney Sheldon, John Grisham, maupun cerita lewat layar cinema, seperti Lord of The Rings.
Kita ‘belajar’ dari cerita.
Kita ikut tersedot masuk ketika sebuah cerita dibawakan dengan tepat.
Beberapa orang mungkin bilang seperti terhipnotis. Itu alasannya kenapa sering kali saat kita memanggil teman kita yang sedang membaca buku, mereka seakan-akan tidak mendengar kita sama sekali.
Yup, karena mereka sedang terhipnotis oleh cerita tersebut!
Sama seperti ketika kamu sedang mendengar sebuah cerita yang bagus, kamu tidak sabar ingin cepat-cepat meluncur pada ending-nya. Setiap kali terjadi gangguan, iklan, ataupun twist cerita, jantungmu berdebar keras. Otakmu tidak bisa berhenti berputar berusaha menebak apa yang akan terjadi.
Dan semakin kamu berusaha menebak, semakin kamu tidak mau meninggalkan cerita atau film tersebut.
Ketika kamu masih kecil pasti pernah menonton serial favorit di TV yang tiba-tiba di layar monitor tertulis, ‘To be continued’, sehingga kamu mendadak belingsatan berteriak, “TIDAKKK!!!! SAYA TIDAK BISA MENUNGGU SAMPAI MINGGU DEPAN!”
Ah, saya masih ingat betapa kesalnya bila hal itu terjadi.
Lalu apa hubungannya dengan para cewek?
Sederhana, karena mereka juga sangat suka dengan cerita yang bagus, sama seperti kita para pria. Pikirkan, mereka melahap semua gosip, mereka membaca novel-novel romance, mereka menonton telenovela, yang semuanya adalah CERITA.
Jadi kalau kamu bisa bercerita tentang sesuatu yang sederhana dan menarik, kamu berada jauh di atas pria-pria lainnya yang pernah ia temui dalam hal menunjukkan kalau dirimu adalah cowok Glossy.
Perhatikan, saya tidak menyebutkan bahwa ceritamu harus luar biasa. Cukup sesuatu yang sederhana, tapi dibawakan dengan live dan menarik. Itu sama menyenangkannya seperti cerita petualangan di hutan belantara.
Saat kamu membaca cerita pengalaman saya di atas, kamu bisa merasakan mood dan interest kamu yang terbawa naik-turun. Bahkan ikut secara aktif membayangkan kejadian apa yang akan terjadi berikutnya.
Pengalaman yang diceritakan seperti di atas memberikan emosi yang timbul tenggelam, emosi yang membuat kamu menginginkan saya untuk terus bercerita. Dan bila kita bicara soal emosi, maka perempuan adalah makhluk yang paling sensitig soal tersentuh dan penasaran.
Lewat cerita kamu bisa menceritakan diri kamu dengan cara yang berbeda pada umumnya, kamu bisa mengungkapkan kepribadian kamu, hobby kamu, dan lain-lain hanya lewat cerita dan tentu saja tidak membosankan.
Bayangkan seorang cewek bertanya, “Kerjaan lo apa sih?”
Sembilan puluh sembilan persen cowok akan langsung berkata, “Oh gue kerja di perusahan anu, jadi bagian anu.”
That’s it.
Bayangkan semua cowok yang dia kenal menjawab demikian dan suatu hari dia bertemu kamu dan kamu menjawab seperti ini:
“Ehem ehem, begini... Pernah gak sih elo pengen bisa terbang? Ya, gue juga. Gue selalu berpikir kalau gue lari dengan cukup cepat lalu melompat, gue bakalan terbang. Tapi setelah sekian lama berlari terus-terusan, gue ngga pernah bisa terbang. Rasanya terbang adalah sebuah keajaiban yang tidak mungkin terjadi lagi di jaman ini, rasanya semakin mustahil setelah gue tambah dewasa. Impian untuk bisa terbang itu gue hapus dari kepala gue, sampai suatu hari gue ngeliat di TV, sebuah acara sulap, seorang pria yang tidur terlentang di panggung, kemudian merentangkan tangannya dan .... tiba-tiba ... elo tau apa yang terjadi? Dia melayang ... kemudian terbang! Hari itu, jam itu, menit itu, detik itu, jantung gue kayak berhenti. Pria di TV itu menciptakan keajaiban di dalam gue. Dia nunjukkin kalo keajaiban itu masih dapat terus terjadi. Saat itu juga gue mutusin untuk menciptakan keajaiban di mana pun gue berada.“
Jenis cerita yang baru kamu baca di atas bisa dipakai untuk prolog jenis pekerjaan apapun. Mulai dari reparasi servis komputer, desain grafis, akuntan, hingga kerjaan MLM.
Kamu boleh meminjam cerita saya di atas. Tapi jauh lebih baik lagi kalau kamu bisa mengembangkan cerita dari pengalamanmu sendiri.
Bayangkan apa yang terjadi di kepala si cewek saat kamu bercerita seperti itu.
Pertama, dia mendengar sesuatu yang belum pernah ia dengar sama sekali sebelumnya.
Kedua, dia melihat kamu sangat berbeda dibanding cowok-cowok lainnya.
Ketiga, dia melihat kamu sebagai cowok yang menawan dan misterius. Ingat bahwa cewek suka akan sesuatu yang misterius, sesuatu yang tidak masuk akal. Lex mengajarkan bahwa cewe selalu mencari simbol dibalik arti dan arti dibalik simbol. Nah, cerita adalah salah satu bentuk simbol universal.
Keempat, dia akan sangat penasaran tentang cerita kamu, berusaha mencari jawaban dari kamu, berusaha mengetahui apa yang sebenarnya kamu kerjakan. Tanpa mereka sadari, mereka merasa ingin mengenalmu lebih jauh untuk menguak ending dari cerita yang kamu miliki.
Sebuah cerita sederhana namun jika diceritakan dengan cara yang berbeda akan menimbulkan efek yang berbeda.
Di setiap workshop, Lex, Kei dan saya mengajarkan para peserta untuk bercerita, menceritakan tentang mereka, menceritakan tentang cerita yang mereka dengar, menceritakan pengalaman mereka, bahkan menceritakan apapun.
Kami mengajarkan mereka cara merubah sebuah cerita sederhana menjadi cerita yang luar biasa dan menarik dengan sedikit latihan.
Kami juga mengajarkan beberapa jenis cerita dan efeknya pada para cewek atau orang yang mendengarkan. Cerita yang bisa menceritakan diri kamu, cerita yang bisa membangkitkan ketertarikan dari cewek dan banyak lagi.
Ngomong-ngomong, cerita tentang nenek, anak kecil, dan petugas di lampu merah itu masih jauh dari selesai. Satu-satunya cara untuk mengetahui kejadian berikutnya yang diluar dugaan adalah dengan mengikuti Workshop (bila kamu cowok) atau mengirimkan nomor HP dan foto (bila kamu cewek).
Storytelling itu bikin gemes, ‘kan...
;)
Sang pendongeng,
Jet
artikel salinan dari : http://www.hitmansystem.com