Hari Kamis lalu, pihak Intimedia sempat mengundang beberapa pelaku bisnis web untuk mengikuti Seminar Bisnis Web di Era Web 2.0. Pada kesempatan ini, Mas Adri memberikan penjelasan tentang perbedaan penting antara Web 1.0 dan Web 2.0.
Kalau di era 1995-1997 dulu, saat era Web 1.0, semua portal dot com menyediakan konten, dan pengunjung portal hanya menerima suguhannya saja, dengan interaksi yang cenderung pasif. Semua portal sibuk memberikan konten berita, liputan, artikel, tak berbeda jauh dengan surat kabar cetak. Nah, di era Web 2.0 ini, tren bisnis mulai berubah. Sekarang adalah eranya partisipasi dari konsumen. Pengelola dot com lebih bersifat sebagai fasilitator atau agregator saja.
Salah satu contoh peninggalan Web 1.0 adalah Britannica Online, salah satu website ensiklopedia terlengkap di jagad maya. Seluruh konten redaksi dipegang oleh pihak Britannica sendiri. Bandingkan dengan ensiklopedia ala Web 2.0 yang kini sudah banyak dikenal dan menjadi referensi banyak murid dan mahasiswa, Wikipedia. Di Wikipedia, seluruh pengunjung website ini bisa memberikan sumbangan, mengkoreksi, dan melengkapi seluruh konten pengetahuannya. Aplikasi pendukung Wikipedia yang gratis ini bahkan bisa dijadikan alat pembelajaran yang baik untuk lingkungan internal kampus.
Partisipasi dari pengunjung website juga terlihat pada website MySpace dan YouTube. Kedua website ini yang masing-masing dibangun oleh sepasang remaja ini dihargai gila-gilaan oleh konglomerasi besar. website MySpace yang menjadi pionir website komunitas pertemanan (seperti Friendster) dibeli oleh Rupert Murdoch, salah satu raja media. Website YouTube, yang konsepnya diadaptasi dari acara televisi America’s Funniest Home Videos, dimana setiap anggota bebas memamerkan videonya, kini sudah menjadi milik Google.
Konsep partisipasi seperti inilah yang seharusnya dipertimbangkan oleh para pengelola bisnis dot com di masa mendatang. Mungkin saja teman-teman dot com yang datang pada seminar itu, seperti: Bulutangkis.com, Eventku.com, Rumah-ku.com, Waralaba.com, bisa menerapkan konsep serupa di portal masing-masing.
artikel kutipan : http://media-ide.bajingloncat.com/2006/11/26/bisnis-web-di-era-web-20/