28 February 2007

Berkelana di Dunia Bawah Tanah

Dunia internet tidak melulu selalu memberikan nilai positif. Selain situs-situs porno dan judi yang sudah jelas efek negatifnya, di jagad internet yang luas ini banyak pula ditemukan beragam produk ilegal. Kalau biasanya DVD dan perangkat lunak bajakan bisa kita temukan di Gl*d*k, R*tu P*az*, maupun M*ngg* Du*, yang bisa dikatakan dunia bawah tanahnya Jakarta, hal serupa pula sebetulnya bisa kita cari di internet.

Mencari aplikasi, film, majalah, komik, buku teks, template website, yang dipublikasikan secara ilegal sebetulnya sangat mudah dicari, asal tahu caranya. Tulisan ini hanya sebatas sedikit mengenalkan dunia ini ya, bukan untuk merekomendasikan Anda untuk melakukannya. Untuk menghindari pencemaran nama website atau aplikasi, maka untuk selanjutnya setiap nama website atau aplikasi akan disensor.

Pernah dengar tentang P2P (peer to peer)? Jaringan P2P ini menghubungkan langsung setiap komputer lokal yang telah menginstalasi perangkat lunak tertentu. Dahulu Napster sempat disomasi karena akibat aplikasi ini, terjadi banyak transaksi ilegal lagu-lagu dalam format MP3. Sekarang, Napster mencoba mengatasinya dengan memberikan fasilitas penjualan lagu-lagu yang bisa dibeli secara online.

Selain Napster, sebetulnya masih ada beberapa jaringan P2P yang terkenal. Di antaranya adalah K*z**, T*rr*nt, dan *Mul*. Melalui K*z** dan *Mul*, Anda tinggal mencari aplikasi, gambar, atau video dengan kata kunci tertentu. Nantinya, Anda bisa mendapatkan beragam file yang sesuai dengan kata kunci tersebut. File ini sebenarnya Anda temukan di salah satu komputer lokal yang berada dalam jaringan P2P tersebut. Karena prosesnya tidak melalui server terlebih dahulu (seperti layaknya sebuah website), biasanya proses transfer file terasa agak lambat. Dahulu, rekaman VCD artis yang heboh itu sempat beredar pula di jaringan ini.

Jaringan P2P yang kini populer adalah T*rr*nt. Modelnya agak berbeda dengan P2P lainnya. Umumnya, website yang menawarkan file ilegal tidak langsung menaruh file-nya di server mereka. Untuk T*rr*nt, website akan menyediakan file berukuran kecil yang bisa Anda unduh dengan cepat. Lalu, melalui beragam aplikasi T*rr*nt seperti B*T*rr*nt atau Az*re*s, file ini akan mencari sumber datanya (mereka sebut dengan seeder) di seluruh jaringan T*rr*nt. Bila ditemukan, file ini bisa Anda unduh langsung ke komputer Anda.

Sekitar 2 tahun lalu, muncul beberapa penyedia jasa pengiriman file raksasa, yang memudahkan pengguna mengirimkan file berkapasitas besar tanpa melalui e-mail. Suksesnya model seperti ini ditiru pula oleh banyak pemain, masing-masing menawarkan keunggulannya tersendiri. Beberapa fasilitas penyedia jasa simpan file raksasa ini antara lain: R*p*dsh*r*, M*hd, T*rbo*pl*d, atau M*g**pl*d.

Ada yang menawarkan fasilitas keanggotaan, sehingga seseorang bisa menyimpan data penting mereka di internet. Mereka tidak perlu khawatir datanya diakses oleh pihak lain, karena setiap tautan (link) hanya diketahui oleh pemilik file, dan tidak bisa dicari menggunakan fasilitas pencari seperti Google. Ada pula yang menawarkan sistem poin, dimana setiap file yang diunduh oleh pengunjung lainnya akan memberikan poin tambahan bagi pemilik file. Poin ini nantinya bisa ditukarkan dengan benefit tertentu bagi pemilik file.

Fasilitas inilah yang kini dimanfaatkan untuk distribusi beragam produk ilegal. Segala macam dari film beresolusi DVD, buku, majalah, lagu, dan beragam produk digital lainnya didistribusikan melalui fasilitas ini. Karena setiap tautan produk-produk ini tidak bisa dicari menggunakan Google, maka setiap pemilik file mempublikasikan tautan file-nya melalui blog atau forum. Bahkan, ada beberapa forum di Indonesia yang mempublikasikan tautan-tautan ini di salah satu thread-nya. Coba saja mampir-mampir ke setiap forum besar di Indonesia dan jadilah anggota. Baru deh akan muncul thread-nya.

Masih banyak lagi sebetulnya aktivitas bawah tanah di dunia internet, yang kita perlu agak-agak pintar dalam mencarinya. Mungkin, ini akan dijadikan topik pada tulisan berikutnya.

Plus, jangan tanya ya kata-kata yang disensor itu apa. Coba cari and tebak-tebak sendiri deh, pasti bisa ketemu!

artikel kutipan : http://media-ide.bajingloncat.com/2006/12/08/berkelana-di-dunia-bawah-tanah/#more-263